Rabu 30 Dec 2015 14:15 WIB

Perawat Indonesia Banyak di Butuhkan di Luar Negeri

Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di Yayasan Akper Banyumas (YAKPERMAS), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di Yayasan Akper Banyumas (YAKPERMAS), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID,  BANYUMAS -- Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menyatakan  tenaga kerja perawat Indonesia banyak dibutuhkan di Luar Negeri. Negara penempatan  yang banyak membutuhkan diantaranya Baghdad, Quwait,  Uni Emirat Arab (UEA), dan Kurdistan.

"Perawat Indonesia banyak disukai di Luar Negeri. Banyak yang membutuhkannya karena cara  kerjanya bagus," ujar Deputi Penempatan saat Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di Yayasan Akper Banyumas (YAKPERMAS), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa, 29/12/2015.

Ia menyatakan Indonesia merupakan negara yang disukai tenaga kerjanya, tidak hanya tenaga perawat, tetapi tenaga kerja lain pun banyak diburu oleh banyak negara penempatan. Ini dikarenakan TKI dikenal bagus dalam bekerja. Untuk itu, tenaga kerja yang potensial harus dimaksimalkan, mengingat di luar Negeri permintaan  TKI cukup banyak.

Untuk sektor formal, lanjut Agusdin, banyak TKI  bekerja pada bidang  perkebunan dan konstruksi di Malaysia. Sedangkan  di Timur Tengah banyak TKI bekerja di bidang perminyakan, careworker, dan caregiver. Sampai saat ini penempatan terbanyak kedua adalah caregiver  dengan jumlah 45 ribu orang untuk seluruh negara.

Menurut Agusdin, saat ini TKI  bekerja tersebar di 133 negara. Peluangnya sangat  besar dan terbuka luas. Para mahasiswa jangan berkecil hati, jika tidak bekerja di Indonesia,  di luar negeri masih banyak peluang. Jika  memang ada kemauan, jangan ragu apalagi untuk laki laki harus lebih yakin.

"Lulusan YAKPERMAS bisa mengisi peluang kerja untuk berbagai negara. Jangan disia-siakan peluang jika itu ada kesempatan. Kami hanya memberikan masukan dan alternatif jika  ada yang ingin bekerja jalannya seperti ini belajar terlebih dahulu, kenali diri, ada niatan untuk maju lebih baik ke depannya. Siapkan  skillnya, bahasanya, mental, moral dan psikisnya, silahkan untuk berfikir," jelasnya

Seperti pada Program Government to Government (G to G) Jepang, Deputi Penempatan mengatakan, tahun 2015 Indonesia diberikan kuota sebanyak 348 orang.  Namun, yang bisa dipenuhi hanya 292 atau 80 persen. Padahal pendaftar lebih banyak yaitu 600 orang dari kuota yang disediakan. Jika sudah bekerja di Jepang, gaji perawat Indonesia berkisar antara Rp 13-20 juta.

Tenaga Profesional BNP2TKI Dono Prasetyo mengatakan,  bekerja ke luar negeri dengan gaji Rp 4 juta sudah bersih diterima dan  biaya hidup pasti juga terjamin. Ini sebagai bahan pertimbangan bagi para mahasiswa atau alumni AKPER. BNP2TKI berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya.

Ia menambahkan Tahun 2015, Jawa Tengah menempatkan lebih dari 50 ribu TKI  ke luar negeri terbanyak kedua se Indonesia setelah Jawa Barat. Kabupaten Banyumas menempati urutan 18 dari seluruh Kabupaten se Indonesia dengan jumlah  3.500 lebih TKI. Jika dihitung dari Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas menempati posisi ke empat se Jawa Tengah.

Pembina LPK Bahana Inspirasi Muda Bandung,  M.Arsjad mengatakan, pelatihan persiapan mengikuti program BNP2TKI dengan program G to G yang utama adalah semangat bekerja ke luar negeri sangat dibutuhkan. Apalagi ketika mengikuti Program G to G untuk ke Jepang. Semuanya harus siap, baik mental, karakter, tahu budaya, dan skill untuk tenaga kerja yang profesional dan skill bagi Calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri.

Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di YAKPERMAS Kabupaten Banyumas, dikuti oleh peserta dari Alumnus AKPER dan para mahasiswa semester II, III dan V. Narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro, Deputi KLN dan Promosi BNP2TKI drg.Elia Rosalina S.MARS, Tenaga Profesional BNP2TKI Dono Prasetyo, Kepala BP3TKI Semarang AB Rahman, Pembina LPK Bahana Inspirasi Bandung M.Arsjad Effendy, dan Dinsosnakertrans Kabupaten Banyumas Teguh Ristianto.(ADV)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement