REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas menyambut positif acara Dzikir dan Tabligh Akbar Akhir Tahun Republika di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Menurutnya, acara semacam ini dapat menjadi agenda alternatif yang mampu mencerahkan masyarakat.
“Yang jelas ini lebih bagus dari pada pesta di luar. Tapi kita juga tidak bisa melarang masyarakat untuk berpesta kan. Makanya harus ada agenda alternatif Islami seperti tabligh akbar dan zikir yang selalu diadakan Republika,” katanya, Rabu (30/12).
Menurutnya, jika tidak ada acara alternatif zikir, tentu masyarakat akan ikut pada agenda pesta tahun baru. Sementara itu, dengan adanya renungan malam akhir tahun ini, masyarakat sendiri dapat memilih agenda mana yang akan diikuti.
Yunahar juga menjelaskan, acara alternatif yang islami juga tidak harus melulu dzikir dan tablig akbar. Misalnya bisa berupa seminar, hiburan Islami, dan sebagainya.
Pria yang juga mengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini berharap, acara yang digelar Republika bisa menjadi inspirasi bagi lembaga islam lainnya untuk menyelenggarakan acara serupa.
Ia pun menyampaikan, Tabligh Akbar menyambut tahun baru ini bisa jadi ajang silaturahim bagi para tokoh. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan ikatan ukhuwah islamiah di tengah-tengah masyarakat berbangsa dan bernegara.
“Harapannya, zikir yang dilakukan pada malam akhir tahun nanti tidak hanya sekadar diucapkan oleh lisan. Tapi juga bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata pada tahun baru ke depan,” katanya.