Selasa 05 Jan 2016 10:37 WIB

Kubu Agung Usul Kepengurusan Transisi, JK Ketum dan Akbar Sekjen

Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan (kanan).
Foto: Antara
Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta Leo Nababan mengatakan, pembentukan kepengurusan transisi Golkar adalah pilihan paling realistis yang dapat ditempuh saat ini demi menyelamatkan partai beringin.

"Usul kepengurusan transisi ini ide brilian saya. Ini paling realistis, di mana Pak Jusuf Kalla ditunjuk sebagai ketua umum transisi dan sekretaris jenderalnya Pak Akbar Tandjung," kata Leo, Selasa (5/1).

Leo mengusulkan agar JK dan Akbar Tandjung mengambil alih Golkar agar munas bisa segera digelar. Nantinya, JK dan Akbar dapat menunjuk anggota pengurus partai dari masing-masing kubu, baik Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie, secara berimbang.

Di sisi lain, kata dia, Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi dapat segera mengeluarkan surat keputusan yang berisi susunan kepengurusan transisi Golkar dan menyerahkannya kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Leo juga mengusulkan agar kepengurusan transisi mempersiapkan penyelenggaraan munas selambatnya dua bulan. Munas digelar hanya untuk memilih ketua umum Golkar selanjutnya.

"Nanti saat munas, langsung saja habis pembukaan, nyanyi lagu 'Indonesia Raya', lagu Golkar, lantas pemilihan ketua umum," kata dia.

Sedangkan untuk calon ketua umum, Leo berpandangan, sebaiknya kesempatannya diberikan kepada kader muda, seperti Airlangga Hartanto, Tommy Soeharto, Ade Komaruddin, dan Agus Gumiwang.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement