REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy (Romi) mengaku sudah ada titik terang soal islah antara dua kubu. Romi mengaku sudah berkonsultasi dengan sesepuh partai berlambang Kakbah untuk membicarakan kemungkinan muktamar Islah.
Romi yang didampingi kader PPP lainnya, Lukman Hakim Syaifuddin ditemui langsung oleh sesepuh PPP, KH Maemoen Zubair (Mbah Moen). Dalam pertemuan tersebut, kata Romi, ada kesepahaman antara kepengurusan PPP hasil muktamar Surabaya dengan sosok yang paling dituakan di PPP tersebut.
"Alhamdulillah kita ada kesepahaman bagaimana menjadikan pencabutan (SK) muktamar Surabaya sebagai momentum rekonsiliasi dan islah,” kata Romi usai menghadiri rakernas PDIP di JIExpo Kemayoran, Ahad (10/1).
Dalam kesempatan itu, imbuh dia, Mbah Moen langsung menghubungi Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz. Percakapan itu didengarkan pada seluruh sesepuh PPP yang ikut hadir.
Romi mengaku, dari komunikasi yang dilakukan seluruh pihak di PPP, memungkinkan untuk menggelar muktamar Islam. Hal itu dibutuhkan untuk menyatukan seluruh kader PPP.
Ia berkata, ada ttik terang dari konflik yang sedang terjadi antardua kubu di PPP ini. Salah satunya, mulai ada komunikasi antar dua kubu yang berselisih. Ujungnya, pekan depan, dua ketua umum akan bertemu membahas kemungkinan untuk menggelar mukatamar islah.
“Ujung dari semua ini besar kemungkinan akan diadakan muktamar islah untuk satukan seluruh komponen yang ada di PPP,” kata dia menegaskan.
Rencananya, pertemuan antar dua ketua umum dua kubu ini akan membahas soal upaya rekonsiliasi. Sebab, menurut Romi, sudah saatnya PPP bersatu dan berbenah diri untuk menyngsong agenda politik kedepannya.