REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Kepala Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Raheel Sharif, kembali menegaskan sikap Pakistan terkait dukungannya terhadap Arab Saudi.
Pakistan, kata Sharif, siap segera merespons jika ada ancaman terhadap wilayah teritorial Arab Saudi.
Hal ini merujuk pada kian memanasnya hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi pascaeksekusi hukuman mati ulama Syiah, Syekh Nimr al-Nimr, oleh Pemerintah Arab Saudi.
''Ancaman apa pun yang menimpa wilayah teritorial dan integritas Arab Saudi, akan memicu respons dari Islamabad (Pakistan),'' kata Sharif, seperti dikutip Associated Press, Senin (11/1).
Pernyataan ini dibuat Sharif setelah pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, di sebuah instalasi militer di Ralwapindi, Pakistan, akhir pekan lalu. Salman memang tengah melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Pakistan.
Dalam sepekan terakhir, setidaknya dua pejabat tinggi Arab Saudi memang terus melakukan kunjungan ke Pakistan pascamemanasnya hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir sempat mengunjungi Pakistan.
Tidak hanya itu, kunjungan-kunjungan kenegaraan itu pun terjadi setelah Arab Saudi dan sejumlah negara koalisinya menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran, yang lebih dulu memutuskan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. Protes Iran ini terkait dengan eksekusi mati terhadap Syekh Nimr.
Kantor Kedutaan Besar dan sejumlah kantor perwakilan Arab Saudi di Iran diserang oleh warga Iran sebagai bentuk protes atas eksekusi mati tersebut, beberapa waktu lalu. Bahkan, Iran menuding Arab Saudi berusaha untuk terus mengobarkan konflik sektarian Suni-Syiah.
Dukungan terhadap Arab Saudi juga disampaikan oleh Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. Menurutnya, warga Pakistan akan selalu berada di belakang dan membantu warga Arab Saudi. Sebelumnya, Pakistan memang menjadi salah satu negara yang sepakat bergabung dengan Koalisi Arab Saudi dalam memerangi kelompok teroris dan kelompok ekstremis. Pun, dengan kerja sama militer antarnegara yang dianggap sudah berjalan secara baik.
''Pakistan terus bekerja sama dengan Arab Saudi dalam hal pertahanan dan kerja sama itu berjalan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Pakistan memiliki kepentingan terhadap keamanan Arab Saudi dan negara anggota Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC),'' kata Jenderal Sharif.