REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Farouk Muhammad mengatakan, seluruh komponen bangsa harus santun dalam berujar.
Perdebatan publik yang elegan dengan menahan hawa nafsu emosi mesti lebih dikedepankan.
Ujaran yang elegan, menurut Farouk, akan lebih membuka ruang dialog. Dengan begitu pihak-pihak yang berseberangan tidak akan jatuh pada polarisasi ekslusif yang hanya akan berujung pada konflik horizontal.
"Tidak akan ada kesejahteraan yang tumbuh berkembang pada masyarakat yang saling mencerca dan mencederai," kata Farouk Muhammad.
Farouk mencontohkan dengan perilaku para bapak bangsa yang mengajarkan, pertentangan ideologi dan pemikiran mereka, etika dalam beradu argumen dan sikap menghargai satu sama lain harus menjadi hal utama demi cita-cita kemerdekaan bangsa.
Sehingga, sebagai penerus perjuangan mereka, seluruh elemen bangsa dapat meniru sikap yang sudah ditanamkan sejak sebelum Indonesia merdeka.
"Sebagai putra-putri bangsa, kita harus mampu mewarnai 2016 dengan perdebatan publik yang elegan dengan menahan hawa nafsu emosi," kata anggota DPD dari Nusa Tenggara Barat ini.