REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif meminta seterunya Arab Saudi di antara dua pilihan.
Pertama, mereka tetap melanjutkan dukungan terhadap ekstremis dan mempromosikan kebencian sektarian. Kedua, Saudi memainkan peran konstruktif dalam menjaga stabilitas kawasan.
"Sekarang mereka harus menentukan pilihan itu," ujar Zarif dalam kicauan di Twitter, Senin (11/1).
Hubungan Saudi dan Iran memanas setelah Riyadh mengeksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr. Eksekusi itu memicu demonstrasi besar-besaran di Iran. Pendukung Nimr menyerang dan membakar kantor Kedutaan serta Konsulat Saudi di Iran. Pascainsiden itu, Saudi dengan tegas memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Sekutu Saudi, seperti Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab, juga memutuskan atau mengurangi hubungan diplomatik dengan Iran.