REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh agama yang juga Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengomentari insiden pengusiran seorang muslimah dari kampanye Donald Trump. Pengusiran ini dilakukan dari tim calon kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik tersebut.
"Itu menandakan bahwa Trump tidak layak menjadi pimpinan Amerika Serikat. Kalau dia membiarkan tim suksesnya mengusir Muslimah dari kampanyenya, itu menandakan bahwa dia bukan seorang yang demokrat dan multikultural, plural dan pantas menjadi pemimpin Amerika" ujar Hidayat usai konferensi pers Organisasi Islam Wahdah Islamiyah di Jakarta, Senin (11/1).
Dia menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh tim Trump semakin menunjukkan bahwa Trump tidak layak menjadi kandidat presiden sekalipun. Apalagi Amerika Serikat mempunyai penduduk yang sangat plural dan mempunyai hubungan baik dengan Islam.
"Mudah-mudahan ini, menyadarkan pendukung Donald Trump yang selama ini kecele," jelasnya.
Polisi meminta seorang Muslimah yang menggunakan jilbab, Rose Hamid, untuk keluar dari arena kampanye Donald Trump di South Carolina, Jumat (9/1). Saat diusir, Rose Hamid berdiri sambil diam menunjukkan protesnya kepada Trump yang menuduh pengungsi Suriah sebagai binaan ISIS.
Sebelumnya, Trump juga berencana melarang seluruh Muslim untuk masuk ke Amerika Serikat. Sekretaris Umum Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir mengatakan apa yang dilakukan Trump terhadap umat Islam adalah strategi sensasional agar bisa mendapatkan karcis sebagai kandidat presiden.
"Ujung-ujung Trump akan menyesal, karena isu yang dia bawa pada tingkat internasional tidak laku walaupun di tingkat lokal meninggi. Tapi itu nanti akan merugikan Amerika Serikat sendiri," kata Bachtiar.
Hadirkan Pemahaman Bersama.