REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mendorong islah melalui Muktamas PPP, Presiden Jokowi sore tadi mengundang para tokoh senior PPP ke Istana Negara. Tokoh-tokoh tersebut adalah Ketua MPP PPP Zarkasih Nur, Wakil ketua Mahkamah Partai, Bachtiar Chamsah dan Muchtar Azis.
Beberapa anggota Mahkamah Partai juga ikut hadir di istana. Tidak ketinggalan, M Romahurmuziy dan Djan Faridz serta Emron Pangkapi ikut serta dalam pertemuan yang difasilitasi Menkumham Yasona Laoly tersebut. ''Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi menyambut baik rencana Muktamar dalam rangka islah tersebut,'' kata politisi PPP Arsul Sani, melalui Facebooknya, Selasa (12/1).
Anggota Komisi III DPR itu juga menyatakan, Jokowi meminta semua pihak, baik Kubu Romi maupun Kubu Djan untuk menerina rencana itu. Sebelum bertemu presiden, seluruh anggota Mahkamah Partai kepada Menkumham menyatakan bahwa baik Muktamar PPP di Surabaya maupun di Jakarta, telah melanggar AD/ART partai berlambang Ka'bah tersebut.
Pada Pasal 51 ayat 2, Muktamar seharusnya diselenggarakan pada 2015, bukan 2014 dalam waktu satu tahun setelah pemerintahan baru terbentuk. ''Semoga pertemuan para senior PPP tersebut dengan presiden dan Menkumham, merupakan langkah pendahuluan nyata menuju Muktamar Islah, mengantar kembali utuhnya PPP,'' ucap Arsul.