REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Luar negeri (kemenlu) Indonesia menyampaikan duka cita atas insiden ledakan di Istanbul, Turki, Selasa (12/1).
“Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita dan belasungkawa kepada keluarga korban ledakan di area Sultanahmet di Kompleks Hagia Sophia, Istanbul, Turki, Selasa pukul 10.20 waktu setempat,” ujar kemenlu seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/1).
Kemenlu menambahkan, hingga rilis ini diturunkan, ledakan tersebut telah menyebabkan 11 korban jiwa dan 15 orang luka luka. Konsulat Kenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul melaporkan saat ini belum mendapatkan laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban insiden tersebut.
Kemenlu menambahkan, KJRI akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki. WNI yang berada di Turki juga diimbau untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target.
“Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi,” ujar Kemenlu.
Saat ini terdapat sekitar 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki.
Pemerintah Turik mengatakan, mayoritas korban adalah warga negara Jerman. Baca juga, Erdogan: Pengebom Bunuh Diri Asal Suriah di Balik Ledakan di Istanbul.