REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Rabu (13/1) menyerukan peningkatan nuklir dari segi kualitas dan kuantitas. Seruannya ini dilakukan sepekan pascauji coba bom hidrogen yang membawa kecaman pihak internasional.
Meski masih diragukan kebenarannya, Kim menegaskan posisi Korut dalam ranah senjata nuklir. "(Kim) menyeru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas nuklir yang bisa menyerang imperialis pimpinan AS kapan pun dan dimana pun ketika kedaulatan Korut terancam," kata kantor berita pemerintah Korut, KCNA.
Menurut laporan, Kim telah memberikan tugas penting yang harus dipenuhi agar pasukan nuklir berkembang pesat. Kim juga menyeru lebih banyak pembuatan bom hidrogen di masa depan.
Beberapa waktu lalu, Kim berbicara di upacara penghargaan para ilmuwan yang berperan dalam tes nuklir. Kim memuji deretan ilmuwan-ilmuwan tersebut.
April tahun lalu, Wall Street Journal mengutip pakar nuklir Cina yang memperingatkan bahwa Korut bisa saja memiliki 20 hulu ledak nuklir. Mereka juga bisa saja menghasilkan senjara uranium hingga dua kali lipat pada 2016.
Sementara di AS, Dewan perwakilan mengadakan pemungutan suara pada Selasa untuk meloloskan legislasi baru. Legislasi tersebut bertujuan menjatuhkan sanksi pada program nuklir Korut.
Baca juga, Lima Senjata Berbahaya Korut yang Mengancam Korsel.