REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 21 Januari 2016, bioskop di seluruh tanah air akan diramaikan dengan penayangan perdana film 'Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)'. Film ini diadaptasi dari novel karya Helvy Tiana Rose dengan judul serupa, yang terbit pertama kali pada 1997 lalu.
KMGP adalah film bernafaskan Islami. Di dalamnya terdapat pesan-pesan yang sarat dengan dakwah dan disampaikan secara persuasif. Untuk menyesuaikan tema cerita, KMGP pun menyiapkan original motion picture soundtrack (OMPS) khusus yang berjudul 'Rabbana'.
'Rabbana' merupakan lagu yang diciptakan musisi dan arranger kawakan Indonesia, Dwiki Dharmawan. Lagu tersebut akan dinyanyikan oleh Indah Nevertari, penyanyi muda asal Medan, Sumatera Utara, yang tengah bersinar kariernya karena menjadi juara salah satu kontes menyanyi di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia.
Indah mengaku terkesan oleh aransemen lagu Rabbana yang diramu oleh Dwiki. "Musiknya megah banget," ujarnya ketika menghadiri konferensi pers peluncuran lagu Rabbana di kantor Warner Musik, Jakarta, Rabu (13/1).
Kemegahan musik memang sengaja diciptakan oleh Dwiki. Ia menilai, soundtrack adalah elemen penting yang berfungsi menarik minat penonton untuk menyaksikan sebuah film. "Menurut saya soundtrack sangat mempengaruhi. Kalau sudah suka lagunya, pasti akan penasaran untuk nonton filmnya," ucapnya ketika mendampingi Indah pada acara peluncuran lagu Rabbana.
Penggarapan musik untuk lagu Rabbana juga tak dilakukan main-main. Dwiki melibatkan sekitar 45 musisi dari Czech Symphony Orchestra asal Praha untuk memainkan aransemennya.
KMGP akan dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris pendatang baru, yakni Hamas Syahid, Aquino Umar, Masaji dan Izzah Ajrina. Sejumlah artis ternama seperti Wulan Guritno, Mathias Muchus, Epi Kusnandar, Nungki Kusumastuti, Ali Syakieb, dan Mentari De Marelle juga ikut meramaikan film ini.