Jumat 15 Jan 2016 13:28 WIB

Jangan Kaitkan Teror Sarinah dengan Agama

Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: REUTERS/Veri Sanovri/Xinhua
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Yayasan Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor, mengatakan aksi teror di Sarinah Jakarta, Kamis (14/1) jangan dikaitkan dengan agama tertentu.

“Aksi teror dan pengeboman yang terjadi di Sarinah, tidak  seharusnya dikaitkan dengan agama. Sebab, tidak ada ajaran agama, apalagi agama Islam,  yang menyuruh umatnya melakukan itu. Kami berharap kepada media untuk  meluruskan berita yang menyesatkan ini (mengaitkan teror dengan agama),” kata Afrizal Sinaro, Jumat (15/1).

Afrizal menambahkan, Islam adalah agama rahmatan lil’ alamin (menjadi rahmat bagi seluruh alam). “Sebagai masyarakat Muslim, tidak  ada satu alasan buat kita untuk  saling membenci, apalagi memfitnah. Ajaran Nabi kita Rasulullah SAW  jelas. Saling berbuat baik, saling menolong untuk  kebaikan,” tuturnya.

Menurut Afrizal,  umat Islam harus cerdas dalam menyikapi setiap persoalan, termasuk teror bom di Sarinah. “Pemahaman dan penyikapan secara cerdas ini juga sangat penting terutama sekali bagi anak-anak  kita yang masih di bangku sekolah. Sampaikan dan jelaskan tentang  kebenaran Islam,” papar Afrizal yang juga ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta.

Ledakan bom terjadi di kawasan belanja Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Peristiwa tersebut menyebabkan tujuh orang meninggal dan 24 orang terluka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement