REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja migran asal Jawa Timur (Jatim) terbilang mendominasi TKI bermasalah. Hal ini terlihat dari dominannya warga asal Datim yang memenuhi tempat penampungan TKI Bermasalah di Tanjungpinang. Kondisi itu disaksikan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan Kunjungan kerja ke Ibu Kota Provinsi Kepulau Riau (Kepri) tersebut.
Di Kota tersebut, Khofifah mengunjungi dua tempat penampungan, yaitu tempat penampungan Asrama Transito di Jalan Transito dan Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) di Senggarang. Selain didampingi pejabat setempat, dalam kunjungannya Khofifah juga didampingi oleh Direktur Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Westerling Manalu.
(Baca Juga: Mensos Kunjungi Tempat Penampungan TKI Bermasalah di Tanjung Pinang).
Sebelum Khofifah meberikan sambutan, Manalu menyapa satu persatu ratusan TKI di penampungan Asrama Transito, mulai dari Jawa Timur, Aceh, NTB, Jawa Tengah, Sumatra. Namun, tampak saat Manalu menyebut Jawa Timur, para TKI tersebut berdiri jauh lebih banyak dibanding daerah lainnya. "Ini ibu dari Jawa Timur Juara, " kata Manalu saat menyapa TKI asal Jawa Timur, Jum'at (15/1).
Begitu juga saat Manalu menyapa TKI di Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) di Senggarang. TKI asal Jawa Timur, khususnya orang Madura lagi-lagi mendominasi tempat penampungan sementara tersebut. Namun, jika di Asrama Transito dihundi oleh TKI laki-laki, di RPTC dikhususkan untuk TKI perempuan, anak-anak, dan bayi.
Sekitar 842 TKI di dua tempat penampungan tersebut rencananya akan dipulangkan ke pelabuhan Tanjung Priuk Surabaya pada pukul 15.00 WIB hari ini.