REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Aksi baku tembak antara polisi dengan kelompok teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali terjadi di Pegunungan Tinobe, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Jumat (15/1). Kejadian ini mengakibatkan seorang terduga teroris tewas di lokasi kejadian.
Panglima Daerah Militer (Pangdam) VII Wirabuana Mayjen Agus Suryabakti membenarkan hal tersebut. Menurut Agus, dirinya memang telah mendapatkan informasi tersebut sejak pagi hari.
"Iyah saya mendengar itu. Namun semua operasi kan dipimpin sama kepolisian. Kita hanya membantu operasi tersebut," ujar Mayjen Agus Subekti.
Menurut Agus, dirinya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai kejadian baku tembak di Poso. Pasalnya semua operasi dikembalikan ke pihak Kepolisian, sehingga dirinya belum bisa memberikan informasi secara terperinci. "Sulawesi kan luas, jadi Pangdam sudah bekerja keras untuk ikut mengamankan," ujarnya.
Mengenai kejadian ini yang terkait dengan pemboman dan penembakan di Jakarta, Agus pun belum bisa memastikan hal tersebut. Pasalnya semua statemen mengenai kejadian di Poso harus satu pintu melalui Kepolisian. "Tanya saja kepolisian (Poso). Tapi yang paling penting masyarakat harus tetap tenang dan waspada," papar Agus
Sebelumnya, Kapolres Poso AKBP Rony Suseno kepada sejumlah media menuturkan, kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 07.30 WITA sampai 10.30 WITA dan berlangsung sekitar tiga jam.
Aksi baku tembak itu terjadi dalam sebuah strategi penyergapan setelah sebelumnya polisi mendampat informasi adanya camp tempat aktivitas para pelaku teror yang didirikan sejak tahun baru 2016. Pasukan brimob kemudian melakukan penyergapan dan para pelaku melakukan perlawanan dengan melempari bom personel Brimob.