Ahad 17 Jan 2016 16:42 WIB

Teror Sarinah Bukan Hanya Ingin Serang Polisi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pasukan gabungan anti teror bergerak menuju Gedung Skyline dan Djakarta Theater menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Pasukan gabungan anti teror bergerak menuju Gedung Skyline dan Djakarta Theater menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Anton Charlian mengungkapkan, teror yang terjadi di Sarinah bukan hanya untuk menyerang polisi semata. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya korban sipil yang tewas di lokasi kejadian.

"Kalau dikatakan hanya anggota kepolisian, kenapa ada dua orang korban dari sipil. Satpam yang namanya Rais pun juga itu orang sipil, kenapa mereka tembak?" kata Anton di Mabes Polri, Ahad (17/1).

Asumsi penyerangan teror hanya dilakukan terhadap petugas kepolisian karena agresifnya penangkapan terduga teroris yang dilakukan oleh kepolisian menurut Anton bisa saja benar. Namun, harus diingat pula bahwa sejak dulu pun, salah satu catatan target para pelaku teror adalah instansi kepolisian dan juga anggota kepolisian.

"Iya memang karena yang menangkap selama ini adalah anggota kepolisian," ungkap Anton.