Senin 18 Jan 2016 18:05 WIB

Polisi Kembali Periksa Teman Ngopi Mirna

Rep: C30/ Red: Ilham
Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Kepolisian Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan kembali pada Jessica Wongso pada Selasa (19/1) besok. Jessica atau Siska adalah saksi kunci atas tewasnya Wayan Mirna Salihin (27) di Kafe Olivier Grand Indonesia pada Rabu (6/1).

"Besok kita akan lakukan pemeriksaan lagi pada Jessica," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Mukti di Gedung Ditreskrimun Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/1).

Namun, kata dia, ada yang berbeda dalam pemeriksaan kali ini, yaitu tidak lagi menggunakan metode wawancara seperti biasa. Pihaknya akan menggunakan metode scientific investigation yaitu pemeriksaan melalui pendekatan ilmiah. Krishna tidak membahas lebih lanjut perihal metode tersebut.

"Masih banyak metode yang lain juga, misalnya Psikologi Forensik dan Psikiateri Forensik," kata dia di ruangannya. (Polisi Sempat Tunda Pengusutan Kasus Mirna karena Bom Sarinah).

Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan nanti akan didapat keterangan lebih lanjut dari saksi. Kemudian, hasil pemeriksaan tersebut akan dilanjutkan kembali dalam gelar perkara.

Saat gelar perkara ini lah, di mana polisi baik penyidik, tim forensik, tim laboratorium Mabes Polri, akan mengumpulkan segala bukti dan keterangan dari para saksi. Sehingga hasil labfor polri yang membuktikan ditemukannya zat sianida serta keterangan dari berbagai saksi dapat menjadi bukti dan alur yang nyata.

"Dokumen dari forensik, keterangan ahli, keterangan dari tim penyidik akan digabungkan dengan barang bukti, prarekonstruksi, dan scientific investigation," katanya.

Namun saat ditanya siapa saja saksi dibalik tragedi kopi maut ini, Krishna menolak untuk memberikan keterangan. Yang jelas, kata dia, ada penambahan saksi dalam mengusut tuntas prahara kopi maut di mal Grand Indonesia itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement