Senin 18 Jan 2016 21:24 WIB

Kemenpar: Normalisasi Efek Teror Sarinah Sampai Februari

Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin rapat Rapat Crisis Centre Bom Thamrin
Foto: dok: Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin rapat Rapat Crisis Centre Bom Thamrin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan langkah cepat untuk mengatasi efek teror bom yang terjadi pada Kamis (14/1) lalu di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, terhadap dunia pariwisata.

Setelah melakukan immdediate respons, saat ini tim crisis center Kemenpar berada di fase rehabilitasi. Masa tersebut berjalan mulai 17 Januari hingga 31 Januari 2016.

"Itulah yang sedang kami rehabilitas di mata dunia internasional," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata, dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (18/1).

Sementara di awal Februari hingga tanggal 14 di bulan yang sama, tim crisis center akan melakukan tahap normalisasi. Tim akan memastikan dunia pariwisata Indonesia berlangsung normal.

"Ilmu ini penting, karena krisis bisa saja terjadi di mana saja, dan kapan saja. Kita tidak pernah meminta, tapi kalau dia datang kita wajib tahu, langkah apa saja yang harus dilakukan," ujar Arief Yahya.

Sebelumnya Menpar menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi efek dari teror bom Sarinah.

Menurut Menpar, dalam suasana krisis ada tiga hal yang harus diantisipasi. Pertama adalah Emergency (E) yakni darurat, Urgency (U) dan Contingency (C) tanggap. Dalam kondisi kemarin pihaknya mengombinasikan tiga hal tersebut. 

(baca: Ini Tahapan Crisis Center Kemenpar Atasi Efek Negatif Teror Bom)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement