Rabu 20 Jan 2016 17:39 WIB

Makin Banyak Masyarakat Depok Menghilang Misterius

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono (tengah) bersama Kasat Reskrim Kompol Teguh Nugroho (kanan) menunjukkan foto satu keluarga yang hilang berikut atribut bendera Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Selasa (19/1).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono (tengah) bersama Kasat Reskrim Kompol Teguh Nugroho (kanan) menunjukkan foto satu keluarga yang hilang berikut atribut bendera Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolresta Depok Kombes Dwiyono mengatakan, semakin banyak laporan orang hilang yang masuk ke Polres Depok. Terakhir, Dian Mayasari melaporkan Defri, abang kandungnya yang hilang bersama istri dan lima orang anaknya sejak 7 Desember 2015 lalu.

Karena itu, dia meminta masyarakat untuk mewaspadai bentuk-bentuk ajaran aliran sesat atau paham yang mencurigakan. "Saya minta masyarakat mewaspadai ajaran aliran sesat atau paham-paham yang mencurigakan seperti Gafatar dan sejenisnya," kata Dwiyono di Mapolresta Depok, Rabu (20/1).

Sebelumnya, Ambarini melaporkan mantan suaminya, Amarullah alias yang hilang bersama dua orang anaknya sejak November 2015. Jauh sebelum Amarullah menghilang, keluarganya yang lain juga sudah terlebih dahulu menghilang secara misterius setelah aktif mengikuti pengajian Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

"Mereka diduga terkait dengan Gafatar, karena Ambarini juga pernah masuk kelompok itu, tapi kemudian keluar," kata Dwiyono.

Diungkapkan Dwiyono, pihaknya sudah menggeledah rumah Defri di Sukmajaya, di situ polisi menemukan bendera Gafatar. Pihaknya meminta pengurus RT dan RW untuk mengawasi warganya. Kalau ada yang mencurigakan, segera melaporkan ke polisi untuk dilakukan penyelidikan.

"Sekali lagi saya minta masyarakat selalu waspada dengan aliran atau paham tertentu, apalagi kalau kemudian dilihat sangat bertentangan dengan ajaran agama yang ada," kata Dwiyono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement