REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye sejumlah mahasiswa UI mendukung homoseksual dan lesbi membuat heboh media sosial, Kamis (21/1). Mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) yang menamakan diri SGRC UI menawarkan jasa konseling untuk kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Sontak pihak UI mengecam keras keberadaan mereka. Pihak kampus mutlak meminta mereka untuk tidak menggunakan logo Universitas Indonesia dalam tiap aktivitasnya. SGRC UI merespons kecaman tersebut. SGRC bersikeras menyebut bahwa segala aktivitas dan orientasi seksual merupakan hak individu.
“Anggapan tersebut salah, karena kami meyakini bahwa seksualitas merupakan hak individu, dan tugas kami hanya memberikan pengetahuan terkait isu tersebut. Terkait permasalahan dengan pihak Humas UI, saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kami,” tulis pernyataan resmi SRGC di laman resminya, Kamis (21/1).
Ke depannya, SGRC mengaku akan melakukan diskusi dengan pihak humas UI terkait penggunaan nama dan makara. "Namun satu hal yang pasti, misi kami untuk menyediakan tempat dan pusat informasi bagi akademisi UI yang ingin mengetahui isu-isu terkait gender, seksualitas, dan kesehatan reproduksi," lanjutnya.
Baca juga: Kampanye Homo dan Lesbian Mahasiswa UI Hebohkan Media Sosial