REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum, Kombes Pol Suharsono mengatakan Polisi hingga kini masih mencari ketua umum Gafatar. Selain itu, polisi sedang memperdalam beberapa nama yang diduga menjadi otak jaringan Gafatar ini.
Sebelumnya, nama Ahmad Mussadeq disebut-sebut sebagai orang yang turut mendirikan Gafatar dan termasuk orang yang diagungkan di Gafatar. Namun, polisi masih mendalami keterlibatan ini.
Residivis yang sempat mengaku nabi ini lepas dari penjara pada 2013 lalu. Namun, keberadaannya hingga kini masih dalam penyelidikan Mabes Polri. Apakah Mussadeq terlibat dalam membesarkan gerakan Gafatar, polisi belum mau berkomentar banyak.
"Tim penyelidik masih bekerja. Apakah ada fakta pidana di dalamnya masih kita dalami. Yang terpenting saat ini adalah pemulangan dan perlindungan warga dulu," ujar Suharsono di Mabes Polri, Senin (25/1).
Suharsono mengatakan, polisi saat ini konsentrasi pada keselamatan warga yang mendapat penolakan di Pontianak sana. Ada beberapa warga yang diselamatkan dan akan dipulangkan ke wilayah masing masing. Namun sebagian lainnya akan ditempatkan di tempat khusus untuk mendapatkan pembinaan agama dan kewarganegaraan.
Suharsono mengimbau semua pihak tak main hakim sendiri dulu. Ia mengatakan biarkan polisi mendapatkan bukti yang cukup dan mendiskusikan soal Gafatar ini.