REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Keluarga mantan pengikuti Gafatar asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berharap mendapat bantuan permodalan dari pemerintah. Bantuan modal untuk memulai usaha baru karena harta bendanya sudah ludes terbakar bersama hancurnya permukiman mereka di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Kami sudah tidak punya apa-apa," kata mantan anggota Gafatar Kasiyanto (41) kepada wartawan di Trenggalek, Senin (25/1).
Ia berharap dengan bantuan modal dari pemerintah daerah, dirinya bisa merintis usaha lagi dari nol. Kasiyanto mengaku sempat pesimistis bisa dengan mudah diterima kembali di lingkungan sosial tempat asal istrinya, Katirah (40) di Desa Senden, Kecamatan Kampak.
Namun dengan modal jaminan keamanan serta dukungan pemerintah daerah untuk mendapatkan hak-hak sosial, Kasiyanto berjanji akan memulai kembali hidup normal meninggalkan masa lalu bersama kelompok Gafatar. "Tidak tahu mau usaha apa, mungkin akan mencoba lagi peruntungan usaha seperti dulu jualan bebek goreng seperti sebelum pergi ke Kalimantan bersama teman-teman eks Gafatar yang lain," ujarnya.
Permintaan bantuan modal usaha itu pula yang sempat disampaikan secara terbuka oleh Kasiyanto dan istri saat digelarnya dialog tertutup bersama perwakilan forum pimpinan daerah setempat yang dipimpin oleh Sekda Trenggalek, Ali Mustofa. Namun permintaan itu tidak segera dipenuhi oleh sekda, dengan alasan masih melihat dulu perkembangan adaptasi sosial Kasiyanto dan keluarga, terutama menyangkut komitmennya untuk benar-benar meninggalkan ajaran Gafatar.
Baca juga: MUI Minta Eks Anggota Gafatar Bertobat