REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menetapkan status darurat militer di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.
"Poso tidak mungkin dijadikan daerah darurat militer," kata Gatot di Jakarta, Jumat, terkait belum tertangkapnya pemimpin jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso hingga saat ini.
Ia pun memastikan bahwa operasi gabungan TNI-Polri yaitu Operasi Tinombala di Poso, akan tetap dipimpin oleh Polri.
"TNI dan Polri melakukan operasi bersama-sama dengan satu tujuan, yakni menangkap Santoso cs. Leadernya tetap Polri," katanya.
Polri sudah melakukan operasi Camar Maleo I hingga IV guna melakukan pengejaran Santoso dan kelompoknya, tapi Santoso juga belum tertangkap.
Kemudian setelah masa Operasi Camar Maleo berakhir, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala. Operasi yang dimulai pada 10 Januari lalu itu menargetkan untuk melumpuhkan Santoso dan kelompoknya di Poso.