REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR – Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) tahun ini menargetkan untuk merevitalisasi pasar tradisonal. Selain untuk kelangsungan keberadaan pasar tradisional, hal tersebut diupayakan untuk berdampak positif bagi program pemerintah kota (pemkot).
“Revitalisasi pasar diharapkan bisa membantu program pemkot dalam penanganan masalah pedagang kaki lima,” kata Direktur Utama PD PPJ Andri Latif kepada Republika.co.id, Senin (1/2).
Sejak awal januari, dengan kesiapan sumber dana yang sudah didapatkan maka proses revitalisasi sudah dijalankan. Andri mengungkapkan untuk Pasar Bogor sudah masuk ke dalam tahap Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk pelelangan.
“Semua proses sudah berjalan. Tidak hanya Pasar Bogor saja, namun Pasar Jambu Dua juga Insyaallah sudah masuk ULP juga,” tutur Andri.
Sementara itu untuk Pasar Kebon Kembang Blok F sudah juga sudah memasuki proses, hanya saja membutuhkan waktu cukup. Menurut Andri, revitalisasi pasar tersebut tidak bisa terburu-buru karena harus mematangkan perencanaan dan administrasi.
“Diperlukan dana yang cukup besar karena harus mampu menyediakan sarana parkir, bongkar muat, kios untuk pedagang eksisting, dan menampung PKL sekitar,” kata Andri. Untuk memenuhi hal tersebut, revitalisasi Pasar Kebon Kembang diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 80 milliar lebih. Hal tersebut juga yang menyebabkan pembangunannya menggunakan dana investor.