REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar diharapakan orang-orang yang bisa mempersatukan dan menjaga persatuan agar tidak terjadi kembali konflik di internal partai.

Politisi partai Golkar Agung Laksono mengatakan Jusuf Kalla menginginkan panitia Munaslub harus diisi oleh orang-orang yang akomodatif, bisa mempersatukan, menjaga persatuan, tidak keras, demokratis, menjaga rekonsiliasi, dan tidak bertentangan dengan AD/ART.

Selain itu Agung juga menjelaskan panitia Munaslub yang berasal dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil musyawarah nasional Riau akan berasal dari kubu Agung dan Aburizal yang masih aktif. Namun ia menekankan hal tersebut bukan berarti masih ada permusuhan antara dua kubu yang dulu sempat berselisih.

"Tapi bukan berarti ini masih ada permusuhan ya, sekarang sudah satu kubu Riau," tegas Agung.

Agung menjelaskan orang-orang yang dinilai masih aktif antara lain yang termasuk dalam steering committee dan organising committee. Lebih lanjut, Agung juga menjelaskan panitia Munaslub sebaiknya yang memiliki kemampuan dalam membuat rancangan substansi keputusan, biasa membuat akomodasi, dan biasa berembuk.

Agung mengatakan kepengurusan DPP Partai Golkar Munas Riau akan melakukan pertemuan pada Kamis (4/2) untuk memperkuat konsolidasi.

"Belum, belum bicara Munas. Silaturahim saja setelah satu tahun lebih," kata Agung.

(Baca juga: Kader yang Pernah Dipecat Bisa Ikut Munaslub Golkar)

Ikuti Whatsapp Channel Republika