REPUBLIKA.CO.ID, LAVAN -- Kebocoran gas menyebabkan ledakan di sebuah kilang minyak di Pulau Lavan, Iran, Rabu (3/2). Ledakan itu terjadi sehari sebelum peluncuran enam proyek baru di sana.
"Ledakan terjadi karena kebocoran gas di unit penyulingan minyak bumi baru yang seharusnya diluncurkan besok," kata wakil menteri Perminyakan Iran, Abbas Kazemi seperti dikutip oleh kantor berita negara Irna, Kamis (4/2).
Insiden itu tidak menimbulkan korban. Namun, peluncuran proyek telah dibatalkan setelah ledakan. Kantor berita kementerian minyak Iran, Shana, melaporkan bahwa kegagalan kompresor di kilang menjadi penyebab ledakan, dan itu akan dibenahi dalam 10 hari ke depan. Ledakan itu hanya mempengaruhi sebagian kecil dari kilang.
Pulau Lavan memiliki salah satu terminal ekspor utama untuk minyak mentah di Iran. Pernyataan Kazemi dikutip kantor berita Mehr menyatakan bahwa kilang Lavan sedang meningkatkan upaya untuk mencapai produksi premium total 2 sampai 2,2 juta liter yang memenuhi kewajiban standar euro-4.
Peningkatan kilang Lavan seharusnya selesai pada 2011, tetapi proyek tersebut tertunda karena sanksi internasional yang dikenakan pada Iran karena program nuklirnya.
Iran kini tengah berupaya meningkatkan produksi minyak 500 ribu barel per hari setelah pencabutan sanksi bulan ini dan telah menjual 6 supertanker dengan minyak mentah tambahan untuk pembeli di Eropa dan Asia.
Iran mengatakan akan meningkatkan produksi 500 ribu barel minyak per hari lain dalam waktu satu tahun. Pada akhirnya Iran bisa mencapai produksi seperti sebelum diberlakukan sanksi yaitu sebanyak 4 juta barel per hari pada 2010-2011.