REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polres Lampung Utara menangkap dua tersangka pelaku pembunuhan Muhammad Jaya Pratama (13 tahun), remaja Desa Sukadana Udik, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Polisi masih memeriksa kedua tersangka di Mapolres Lampung Utara, Kamis (4/2).
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, membenarkan penangkapan dua tersangka pembunuhan remaja yang memicu bentrok antarwarga pada Selasa (2/2) lalu. "Sudah ditangkap dua tersangka," katanya, Kamis (4/2). Ia menyebutkan kedua tersangka yakni Marsudi dan Nurhadi.
Kedua tersangka, ungkap dia, membawa korban ke kebun tebu. Tersangka memaksa korban untuk memenuhi keinginannya, namun korban meronta. Melihat korban melawan, kedua tersangka menghabisi nyawa korban. Setelah tidak bernyawa, korban dilempar di aliran air perkebunan tebu di Bunga Mayang.
(Baca juga: Polisi Tetapkan Lima Tersangka Bentrok Lampung)
Penemuan mayat korban yang sudah membusuk, membuat massa dari warga desa tetangga mendatangi Dusun 2, Desa Sukadana Ilir, pada Selasa siang. Mereka melakukan serangan dengan membabi buta pada sebuah rumah yang diyakini rumah pelaku. Selain merusak massa membakar rumah hingga puluhan rumah terbakar. Tidak ada korban jiwa, namun sekitar 53 rumah terbakar dan rusak.
Penghuni rumah yang dibakar, terpaksa mengungsi di rumah kepala desa dan warga lainnya. Mereka mendapat bantuan logistik sehari-hari selama dua malam oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Keterangan yang dihimpun, Kamis siang, sebagian warga sudah kembali ke rumah masing-masing yang belum sempat terbakar. Warga mengungsi karena ketakutan dengan aksi massa tersebut. Sedangkan warga yang rumahnya terbakar masih ditampung di pengungsian.
Pemkab Lampung Utara berencana akan memberikan bantuan rehabilitasi rumah yang terbakar. Namun jumlahnya belum diketahui. Sementara Korem 044 Garuda Hitam yang dipimpin Komandan Korem Kolonel Inf Joko Putranto, terus melakukan mediasi kedua kelompok warga yang bentrok. Selain memediasi perdamaian, Korem juga memberikan bantuan peralatan masak dan kebutuhan fasilitas hidup lainnya kepada warga di pengungsian. "Kami terus berusaha mendamaikan pihak yang bertikai," katanya.