Jumat 05 Feb 2016 01:37 WIB

Satu Pasien DBD di Lumbir Meninggal

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -– Warga Desa Kedunggede Kecamatan Lumbir, belakangan diresahkan dengan merebaknya penyakit demam berdarah (DBD) yang belakangan dialami warganya. Bahkan akibat penyakit tersebut, seorang warga meninggal dunia. Sedangkan dua orang lainnya, masih mendapat perawatan di RS.

''Penderita yang meninggal adalah Mutingah (42). Sebenarnya warga kami itu sempat dirawat di RS swasta di Banyumas. Namun ternyata jiwanya tetap tidak tertolong,'' jelas Ketua RT 1 RW 2 Desa Kedunggede, Tugiman, Kamis (4/3).

Dia menyebutkan, sebelum dirujuk ke rumah sakit di Banyumas, penderita sempat diperiksa dokter di Puskesmas Lumbir. Oleh dokter setempat, penderita diminya dirujuk karena kondisi penyakit sudah tergolong berat. ''Ternyata benar, tak lama dirawat di rumah sakit, tetangga kami itu meninggal,'' jelasnya.

Dengan kejadian ini, dia sudah melaporkan pada pemerintah desa dan berharap segera disampaikan pada instansi terkait untuk dilakukan tindakan pencegahan agar penyebaran penyakit DBD tersebut tidak semakin meluas. ''Kami berharap wilayah RT kami bisa segera dilakukan fogging. Dengan fogging, paling tidak nyamuk DBD yang menyebarkan penyakit DBD akan mati,'' katanya.

Perangkat Desa Kedunggede, Leman, mengaku pemerintah desa sudah menyampaikan kasus tersebut ke pemerintah daerah. Dia  berharap kejadian tersebut bisa mendapat perhatian pemerintah daerah.

''Kami berharap secepatnya ada penanganan dari pemerintah. Soalnya, saat ini banyak warga khawatir bila tertular penyakit tersebut,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement