REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Partai Keadilan Sejahtera bukan sekadar partai politik yang memiliki tujuan untuk meraih kekuasaan, melainkan sarana untuk menyiarkan dakwah Islam.
Dalam rapat koordinasi wilayah (rakorwil) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut di Medan, Ahad (7/2), Ketua DPW PKS Sumut HM Hafez mengatakan sesuai amanat pembentukan, PKS tidak boleh lepas atau beralih hanya menjadi sekadar partai politik.
Sejak didirikan dan dideklarasikan pertama kali dengan nama Partai Keadilan, PKS memang dimaksudkan untuk menjadi partai dakwah di berbagai pelosok Tanah Air. Karena itu, seluruh rencana dan program yang disiapkan PKS harus memiliki orientasi dakwah yang merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam.
"Karena PKS adalah partai dakwah, maka panglimanya adalah dakwah, menegakkan panji-panji Allah Swt," katanya.
Rakorwil tersebut juga dimaksudkan untuk memastikan Sumut menjadi provinsi yang siap untuk mendukung atau mengusung kemenangan dakwah. Sebagai kader dan umat Islam, seluruh keluarga besar PKS Sumut telah berkomitmen untuk meneruskan perjalanan perjuangan dakwah sampai batas kemampuan terakhir.
Namun, kata Hafez, pihaknya mengakui jika PKS Sumut telah mendapatkan "pendidikan" langsung dari Allah dengan berbagai macam ujian.
Tanpa menjelaskan lebih detail tentang ujian tersebut, HM Hafez mengharapkan seluruh kader PKS Sumut dapat mengambil hikmah dari cobaan yang datang. "Kader dakwah di Sumut dituntut untuk lebih dewasa dan lebih tegar dalam menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan," katanya.
Kader PKS di Sumut juga diingatkan untuk tidak patah semangat dan tidak putus asa atas cobaan yang dinilai cukup berat. "Waktu kader untuk 'beristirahat', gamang, dan galau telah selesai, kader harus bangkit, maju, dan bersemangat. Sebagai kader dakwah, yang namanya ujian dan tantangan tidak akan pernah kering, tidak akan pernah sunyi," pungkas Hafez.