REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto akan menurunkan pasukan Satuan Polisi Pamong Praja guna mengawasi pelajar merayakan "valentine day" atau hari kasih sayang yang berasal dari budaya Barat.
"Saya larang keras perayaan valentine, terutama bagi anak sekolah yang sifatnya negatif. Saya akan operasi untuk itu," kata Wali Kota Ramdhan Pomanto di rumah jabatan Jalan Pasar Ikan, Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (7/2).
Selain itu, pihaknya akan melakukan operasi pengawasan penyelenggaran valentine dengan menerjunkan aparat dari Satpol PP Pemkot Makassar bekerja sama dengan bantuan aparat TNI dan Polri. Untuk urusan tersebut, pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini menegaskan komitmennya melarang anak sekolah merayakan valentine dengan melibatkan personel Satpol PP yang siap melakukan pengawasan secara massif.
Danny juga telah mengeluarkan surat edaran bernomor 421.3./0618/S.E/DPK/III/201 tentang tidak merayakan Valentine Day/Hari Kasih Sayang ditujukan kepada UPTD Pendidikan Kota Makassar, Kepala Sekolah SD, SMP/MTs Negeri ataupun swasta, serta SMA/SMK/MA Negeri ataupun swasta.
"Anak sekolah dilarang merayakan hari valentine yang tidak mendidik dan amoral. Sudah saya keluarkan surat edaran sekaligus instruksi pada sekolah masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, perayaan valentine saat ini bisa dikategorikan negatif apabila dipersepsikan ke dalam hal yang dilarang, seperti penyalagunaan narkoba, pesta minuman keras, hingga seks bebas dan menggunakan kondom bukan pada peruntukkannya.