REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sekitar 500 rumah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terendam banjir setinggi 2,5 meter akibat luapan sejumlah sungai di daerah itu.
Kepala Bidang Penanganan Pascabencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Lilis saat dihubungi, Selasa (9/2), mengatakan banjir yang merendam sekitar 500 rumah tersebut dipastikan berlanjut karena curah hujan hingga malam ini masih berlangsung. Intensitas curah hujan dengan kapasitas ringan dan sedang.
Banjir yang melanda empat desa itu antara lain Desa Cigondang, Kalanganyar, Teluk dan Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Masyarakat yang tinggal di daerah itu sudah kembali ke rumah masing-masing, sehubungan banjir mulai surut.
Ketinggian banjir sejak Senin (8/2) malam hingga Selasa (9/20) siang mencapai 2,5 meter.
Namun, pada sore hari banjir di empat desa itu mulai surut, meskipun hujan masih berlangsung. "Kami khawatir banjir yang sudah surut itu dilanda kembali banjir, karena curah hujan masih tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan selama ini laporan korban banjir di wilayahnya belum menimbulkan korban jiwa. Namun, diperkirakan kerugian material hingga puluhan juta rupiah, karna tidak merusak pembangunan infrastuktur.
Bencana alam ini, kata dia, sudah menjadi langanan jika hujan deras selama dua hari terakhir. BPBD terus menyalurkan bantuan makanan dan minuman agar para korban banjir tidak kelaparan.
Selain itu juga pihaknya menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk menanggulangi para korban banjir agar tidak menimbulkan berbagai penyakit menular. "Kami membuka posko pengobatan dengan gratis," katanya.