Rabu 10 Feb 2016 17:06 WIB

Alasan Masih Ada Acara, Setnov Belum Hadir di Kejakgung

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
 Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto usai menghadiri pemeriksaan di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2).  . (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto usai menghadiri pemeriksaan di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2). . (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua DPR Setya Novanto kemungkinan tidak menghadiri pemeriksaan lanjutan dalam kasus dugaan pemufakatan jahat terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya mengatakan kliennya saat ini masih ada acara sehingga tak bisa datang ke Kejaksaan Agung (Kejakgung). Namun Firman tidak menjelaskan acara apa yang diikuti oleh Setya Novanto.

"Ada kunjungan, beliau kunjungan ke mana gitu. Gak di DPR mungkin keliling kemana," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (10/2).

Firman melanjutkan, Setya Novanto berjanji akan memberikan kesaksian lanjutan antara Selasa sampai Jumat mendatang. Namun, hari ini diusakan akan datang. "Kalau gak ada acara pasti datang, tunggu saja," tegasnya.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jam Pidsus), Arminsyah mengatakan, pemeriksaan hari ini, sesuai kesepakatan antara Setnov dengan penyelidik. Saat pemeriksaan sebelumnya, Setnov meminta agar tidak dilanjutkan karena ada kepentingan.

Politisi partai Golkar itu meminta agar pemeriksaan dilanjutkan hari ini. Permintaan tersebut disetujui oleh tim penyelidik.

"Kemarin memang sudah ada informasi dari staf bahwa pak Setya Novanto akan hadir hari Selasa, tapi tidak ada berita lebih lanjut," kata Arminsyah.

Pada pemeriksaan sebelumnya, Arminsyah mengatakan bahwa penyelidik mengajukan 36 pertanyaan. Akan tetapi, pemeriksaan berhenti di pertanyaan ke 22 karena Setnov izin untuk tidak dilanjutkan.

Rencananya, Arminsyah melanjutkan, pemeriksaan kali ini untuk memperdalam pembicaraan yang ada dalam rekaman. Sebab, Setno mengakui adanya pertemuan antara mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin dan pengusaha minyak Riza Chalid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement