REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan tenaga honorer dari Forum Honorer Katagori 2 Indonesia (FHK2I) di depan Istana Negara, Rabu (10/2), berakhir tanpa hasil. Sebab, Istana enggan menerima perwakilan pendemo.
"Jadwal Pak Presiden hari ini padat," kata Ketua PGRI, Sulistyo usai demo di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2).
Sulistyo mengatakan dalam aksi kali ini perwakilan sebenarnya sudah diperkenankan masuk ke Istana. Namun, mereka batal bertemu karena Istana baru akan menerima perwakilan guru, Kamis (11/2) besok.
"Saya harap seperti itu, pertemuan juga sudah dimasukan ke jadwal presiden," katanya.
Aksi unjuk rasa di depan Istana Negara berlangsung tertib hingga akhir. Massa membubarkan diri sekitar pukul 16.45 wib. Rencananya aksi akan dilanjutkan kembali Jumat (12/2) besok.
Ribuan tenaga honorer berdemo menuntut pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kesejahteraan menjadi latar belakang aksi unjuk rasa tersebut. Selain itu, mereka juga menagih janji Presiden Joko Widodo dan Menpan RB Yuddhi Chrisnadi terkait pengangkatan mereka.
Aksi unjuk rasa ini juga dikawal sekitar 4.823 personel. Rinciannya, 500 orang TNI, 2963 personel kepolisian dan 1.720 personel Pemda DKI Jakarta.