REPUBLIKA.CO.ID, SAN BERNARDINO -- Penyelidik Amerika Serikat masih belum mampu membuka telepon genggam milik salah satu penembak di San Bernardino.
Syed Farook dan istrinya Tashfeen Malik menewaskan empat orang dalam serangan penembakan di San Bernardino, Kalifornia Desember tahun lalu.
Dikutip dari BBC, Rabu (10/2), sebuah ponsel milik Farook ditemukan. Namun, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Jame Comey mengatakan teknologi enkripsi di dalamnya membuat mereka tidak bisa mengakses ponsel itu.
Dia memperingatkan teknologi itu berpengaruh besar pada penegakan hukum. Dia menyampaikan komentarnya dalam rapat dengar pendapat Komite Intelijen Senat.
"Ini mempengaruhi polisi, jaksa, sherif dan detektif yang mencoba memecahkan kasus pembunuhan, penculikan dan narkotika. Ini berdampak pada pekerjaan keamanan nasional kita," ujarnya.
Baca juga:
8 Atlet Muslimah yang Berani Dobrak Stereotip Perempuan Muslim
Zimbabwe Mohon Bantuan Uang untuk Hentikan Kelaparan Massal