Kamis 11 Feb 2016 23:13 WIB

Wali Kota Minta Warga Lebih Aktif Ikut PSN

Rep: c33/ Red: Hazliansyah
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (8/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (8/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali kota Jakarta Utara Rustam Effendi meminta masyarakat lebih aktif mengikuti program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuannya supaya PSN bisa berjalan lebih maksimal dengan bantuan unsur warga.

Rustam mengakui sudah terjadi 150 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakut sampai Senin, (9/2) lalu. Menurutnya, PSN seharusnya tidak hanya dilakukan oleh juru penilik jentik (jumantik) saja. Apalagi jumlah jumantik yang hanya satu orang per RT terbilang sulit meng-cover wilayahnya. Sehingga ia meminta masyarakat aktif dalam PSN.

"Ajak seluruh masyarakat bersama-sama bahu membahu bersihkan tempat bersarang nyamuk. Kita sudah lakukan itu, biasanya PSN oleh jumantik saja, kali ini kita mau gerakan semua unsur masyarakat," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (11/2).

Rustam mengakui kadang kesulitan membersihkan tempat-tempat penampungan air yang berlokasi tinggi. Mengenai penyemprotan fogging pun, ia merasa kurang efektif jika obat dalam semprotan itu tidak memiliki campuran pas.

"Fogging juga biasanya dilakukan kalau sudah ada lokasi yang terkena kasus DBD. Fogging juga harus dilakukan oleh orang yang paham, biar benar kandungan obat yang disemprotnya," jelasnya.

Sementara itu, ia meminta RT dan RW berperan aktif mengajak masyarakat di lingkungannya untuk mengikuti program PSN. Apalagi rumah kosong pada pemukiman elit yang penghuninya bekerja kerap menyulitkan berjalannya PSN.

"Persoalannya bagaimana peran masyarakat lebih lanjut, ini butuh bantuan Lurah, RT dan RW untuk ajak masyarakat. (Kendalanya) ada bangunan yang kosong sulit bersihkan dan pemukiman elit yang penghuni rumahnya enggak ada," keluhnya.  c33

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement