Jumat 12 Feb 2016 11:05 WIB

NTB Lirik Energi Angin untuk Penuhi Kebutuhan Listrik

Pembangkit listrik tenaga angin di selatan kota Kairo yang menjadi awal proyek energi alternatif di Mesir
Foto: dw-world.de
Pembangkit listrik tenaga angin di selatan kota Kairo yang menjadi awal proyek energi alternatif di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat terus mencoba membangun dan mengembangkan potensi sumber daya alamnya, salah satunya ketersediaan energi angin untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Kurtubi, salah seorang anggota legislatif dari Komisi VII DPRD NTB kepada wartawan di Mataram, Jumat, mengakui bahwa pemanfaatan energi angin untuk dikonversi menjadi listrik, sedang diupayakan oleh pemerintah.

"Pemerintah menaruh perhatian terhadap kebutuhan listrik masyarakat saat ini. Jika ketersediaan energi angin berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber listrik, pastinya kita akan bangun pembangkit," kata Kurtubi.

Sehubungan hal itu, Kurtubi mengatakan bahwa pemerintah sudah membangun kerjasama dengan Amerika Serikat untuk meneliti ketersediaan energi angin yang ada diwilayahnya.

"Kita sudah bekerjasama dengan pihak Amerika, dalam hal ini mereka membantu kita untuk meneliti masalah kecepatan angin, apakah memenuhi syarat untuk dimanfaatkan menjadi sumber listrik atau tidak," ujarnya.

Upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya angin ini diakuinya sangat tepat untuk diterapkan di wilayah NTB, khususnya Lombok yang berbanding lurus antara populasi penduduk dan infrastruktur bangunan dengan kebutuhan listriknya.

"Seperti yang sedang dilakukan oleh pemerintah Bantul dan Yogyakarta, pemanfaatan sumber energi angin ini sangat tepat untuk memecahkan persoalan keterbatasan listrik di wilayah kita," ucapnya.

Untuk itu, ia berharap semoga peluang ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan di wilayah NTB, khususnya Lombok. Agar persoalan kebutuhan listrik, tidak lagi menjadi kendala masyarakat untuk memajukan daerahnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement