REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang kembali menyebarkan surat himbauan kepada seluruh masyarakat, khususnya muda-mudi, untuk tidak merayakan hari Valentine. Sekretaris Daerah, Abdurrahman menilai, warga Kota Tangerang yang bermotto Akhlakul Karimah tidak pantas merayakan hari valentine yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran.
"Surat edaran (SE) tersebut sudah dibagikan ke sekolah-sekolah kemarin, Jumat (12/2). Dan ini sudah disepakati ketika rapat dengan para kepala sekolah pekan lalu," katanya kepada Republika.co.id di Tangerang, Sabtu (13/2).
Pelarangan perayaan hari Valentine bagi siswa di sekolah tersebut sudah diterapkan sejak tahun lalu. Dalam penerapannya, Abdurrahman mengaku tidak ada pelanggaran terhadap pelarangan tersebut. Semua sekolah tertib tidak mengadakan acara dalam rangka perayaan hari valentine yang merupakan budaya Barat tersebut.
Tidak hanya itu, dia mengaku bahwa masyarakat juga sudah memahami himbauan tersebut. Meskipun himbauan tersebut diedarkan secara khusus di sekolah, namun masyarakat Kota Tangerang juga enggan merayakan hari valentine. "Kan ini bukan budaya kita, tidak perlu untuk dirayakan," katanya.
Kendati demikian, dia berharap adanya kerja sama yang baik dengan para guru dan orang tua agar selalu mengajarkan para siswa melakukan hal-hal di luar norma. Melarang perayaan hari valentine merupakan salah satu upaya untuk mencegah anak-anak remaja melakukan tindakan penyimpangan di luar norma yang berlaku di masyarakat.