Ahad 14 Feb 2016 01:03 WIB

Pemerintah Jerman Tegaskan Makna Positif Kata ‘Jihad’

Rep: MG ROL 57/ Red: Hazliansyah
Muslim Jerman (ilustrasi)
Foto: weaselzippers.us
Muslim Jerman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Pemerintah Jerman merilis sebuah video berjudul ‘Mein Jihad’ yang berarti "Jihad Saya" untuk memperlihatkan makna kata yang kini lebih sering diasosiasikan dengan gerakan militan radikal.

Video tersebut menjelaskan ‘jihad’ dalam bahasa Jerman dapat diartikan sebagai perjuangan meraih sebuah tujuan, yang pada akhirnya adalah langkah untuk meningkatkan kualitas diri.

Diawali dengan animasi sederhana, video berdurasi empat menit yang diunggah di YouTube itu memperlihatkan pula penjelasan di mana mayoritas kaum terpelajar Islam setuju bahwa jihad bukanlah istilah dan aksi yang baru muncul di abad ke-16. Dan jihad bukan lisensi bebas untuk membunuh.

Dilansir dari Daily Caller, Sabtu (13/2), video buatan Federasi Edukasi Politik Jerman tersebut memperlihatkan seorang wanita Muslim Jerman dengan hijabnya. Ia mendeskripsikan jihadnya sendiri, dimulai dengan bangun di pagi hari dan menjawab adzan untuk menjalankan ibadah shalat Subuh.

Dijelaskan pula dalam video tersebut, jihad sesungguhnya adalah peduli pada masyarakat dan membantu orang-orang di sekitar, dan bisa lebih sederhana lagi, tergantung pribadi masing-masing.

Video tersebut diikuti pula oleh kampanye bertujuan melawan Islamofobia yang tumbuh di Jerman.

Dengan menggunakan billboard di Berlin, aksi gagasan pemerintah bersumber dari sebagian dana negara tersebut menyerukan agar masyarakat bekerja menggunakan sisi kemanusiaan mereka melawan sisi gelap—rasisme, diskriminasi, termasuk Islamofobia.

Papan-papan reklame di Berlin yang digunakan untuk kampanye tersebut dilapisi dengan gambar bendera Jerman di mana bagian hitam seolah meleleh.

Mulai 24 Maret nanti, kampanye tersebut direncanakan akan menggunakan 600 poster besar di seluruh bagian Jerman dan membagikan 20 ribu stiker serta 45 ribu kartu pos.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement