REPUBLIKA.CO.ID,BIMA -- Seorang terduga teroris di Bima dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, di Kelurahan Penatoi, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, sekitar pukul 07.30 WITA.
Kepala Polisi Resor Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail ketika dikonfirmasi wartawan di Kota Bima membenarkan adanya penggerebekan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, namun tidak memberikan data terkait jumlah dan identitas para terduga teroris yang tewas maupun ditangkap.
"Benar ada penggerebekan terduga teroris, namun itu kewenangan Densus Mabes Polri, kami di Polres Bima Kota hanya mengetahui, jadi kewenangan ada di Mabes Polri," katanya.
Informasi yang diperoleh dari masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), anggota Densus 88 Mabes Polri melakukan penggerebekan di rumah orang tua terduga teroris berinisial FJ, di RT 01/02 RW 02, Jalan Pemuda, Lingkungan Penatoi, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bim?, Senin (15/2), sekitar pukul 07.30 WITA.
Tim Densus 88 Mabes Polri bersenjata lengkap dibantu anggota Brigade Mobil (Brimob) dan anggota Polresta Kota Bima.
Dalam penggerebekan tersebut sempat terjadi baku tembak antara terduga teroris dengan anggota Densus 88.
Informasi yang didapat, dalam penggerebekan tersebut salah satu terduga (FJ), tertembak di bagian dada hingga tewas, dan satu terduga berinisial IM berhasil diamankan.
Dalam peristiwa penggerebekan tersebut satu anggota polisi tertembak di bagian lengan sebelah kiri dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bima.
Terduga teroris yang tewas dievakuasi dan langsung diterbangkan menggunakan pesawat. Belum diketahui pasti jenazahnya diterbangkan ke mana. Sedangkan terduga teroris (IM), diamankan di Markas Komando Brimob Bima.
Proses penggerebekan selesai pada pukul 08.30 WITA. Untuk sementara situasi di TKP sudah kondusif, namun masih dijaga ketat anggota Brimob.