REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria bertato bernama Iwan Bintang tidak terima dengan kata sebuah surat kabar yang mengatakan "preman siap berperang" dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kami tidak pernah menggemborkan perang kepada pemerintah," kata Iwan di lokasi Kalijodo, Jalan Panduan II, Jakarta Utara, Senin (15/2). (PAN Dukung Pembongkaran Kalijodo).
Iwan mengatakan, pemberitaan tentang warga siap perang tersebut bohong dan memprovokasi. Namun, dia sebagai penjaga keamanan setempat mengiyakan, kalau dirinya dan warga geram dengan isu pembongkaran.
Dia geram dengan pernyataan Ahok yang akan menutup lokalisasi itu. Sebab, ratusan warga akan kehilangan pekerjaan jika pemerintah melakukan penggusuran.
Menurut dia, setiap bangunan yang berjejer di tempat itu memiliki berkas hak milik. Sehingga, dia mempertanyakan rencana pemerintah untuk menggusur lokalisasi ini. "Apakah mereka tidak takut jika lokalisasi Kalijodo dibongkar angka pemerkosaan akan tinggi?" tanya dia.
Iwan meminta Ahok melihat lokalisasi Muaratewe, di Kalimantan Tengah. Kata Iwan, semenjak ada lokalisasi tersebut, kasus pemerkosaan yang kerap terjadi di sana menurun. Sementara, kebutuhan masyarakat di sana juga tercukupi.
Pemerintah DKI Jakarta berencana mengembalikan kembali fungsi permukiman yang sebelumnya telah berubah menjadi wilayah prostitusi tersebut. Penertiban rencananya akan dilakukan pada tahun ini.