Selasa 16 Feb 2016 07:31 WIB

Menkopolhukam Bantah Ada Dana UNDP untuk LGBT

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi kaum LGBT di AS
Foto: VOA
Aksi kaum LGBT di AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan membantah adanya aliran dana asing dari United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB untuk program LGBT di Indonesia. 

Usai bertemu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Luhut yang ditemani jajaran tinggi Kemenkopolhukam menyatakan tidak mengetahui ada dana tersebut. "Nggak tahu saya (dana itu). Tapi yang jelas kita tidak akan tunduk pada intervensi asing termasuk untuk LGBT," kata dia, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya, Jakarta, Senin (15/2).

Secara tegas, Luhut menyatakan Indonesia tidak bisa diintervensi baik melalui dana atau apa pun. Karena itu untuk LGBT, Indonesia punya kebijakan berbeda. Berbeda dengan negara lain yang dengan tegas bisa memberikan dukungan terhadap LGBT. 

(Baca Juga: UNDP Indonesia Bantah Kelola Dana Bantuan untuk LGBT)

Dia mengungkapkan, ancaman gerakan LGBT ini memang cukup mengkhawatirkan. Luhut memberikan contoh bagaimana Brasil yang dikenal sangat agamis masyarakatnya memegang prinsip Khatolik. Namun dalam waktu singkat mereka mendukung legalisasi LGBT. "Ini contoh bagi Indonesia, agar diwaspadai," ujarnya.

Karena itu, pihaknya ingin bersama elemen masyarakat mencari solusi tepat bagaimana mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Termasuk mendiskusikannya bersama Muhammadiyah. "Tadi kita diskusikan ke Muhammadiyah bagaimana cara penanganan LGBT yang tepat, karena pengidap LGBT ini juga warga negara Indonesia yang perlu dilindungi," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement