Selasa 16 Feb 2016 14:55 WIB

Kementan Nilai Banjir Berdampak Minim pada Produksi Pangan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Sawah terendam banjir (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Sawah terendam banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut telah melakukan antisipasi banjir 2016 sejak jauh-jauh hari. Oleh karena itu, banjir yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah dinilai tak terlalu berdampak terhadap lahan persawahan dan produksi pangan.

"Bisa dilihat dari pasokan beras yang melimpah di sejumlah pasar induk, kita sudah cek," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Gardjita Budi, Selasa (16/2). Stok beras di Pasar Induk Cipinang pada 9 Februari 2016 sebanyak 52.383 ton, naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama Februari 2015 hanya 29.458 ton.

Kementan mencatat stok beras naik 100 persen pada enam pasar sentra beras lainnya di Pasar Tanah Tinggi Tangerang, Pasar Johar Karawang, Caringin Bandung, Dargo Semarang, Bringharjo Yogyakarta, dan Pasar Lamongan Surabaya.

Saat ini, Kementan berfokus pada percepatan tanam sekaligus mengantisipasi gagal panen akibat banjir. Caranya dengan menormalisasi jaringan irigasi, menyiapkan pompa-pompa untuk membuang air dari sawah dan membangun sumur-sumur untuk menyerap air di daerah-daerah rawan banjir. Pompa sudah ada di lokasi-lokasi terdampak banjir karena sebelumnya telah disebarkan pada musim kering 2015.