Selasa 16 Feb 2016 15:47 WIB

Alih Fungsi Lahan Dituding Sebabkan Banjir di Jalan Tol

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Israr Itah
 Banjir di jalan tol (ilustrasi)
Foto: Antara/Lucky.R
Banjir di jalan tol (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut banjir yang terjadi di Ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 34 dan KM 37 pada Ahad (14/2) karena adanya alih fungsi lahan di sekitar ruas tol tersebut.

"Ketika Tol Jakarta-Cikampek diresmikan beroperasi pada 1990, sepanjang tol tersebut masih jarang ditemui rumah penduduk, lahan sawah masih cukup luas, juga hutan masih ada," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (16/2).

Sedangkan yang terjadi sekarang ini, ia katakan, tak ubahnya sebagai hutan beton dan sawah pabrik. Banyak daerah resapan yang menghilang akibat pembangunan kawasan perumahan yang kurang menaruh pengawasan terhadap kerusakan lingkungan.

Djoko menyarankan, jika hal tersebut tidak ingin terulang kembali, mau tidak mau harus menjaga lingkungan sepanjang tol untuk tidak berubah fungsi.

"Tetapkan sebagai kawasan hutan dan lahan produktif agar penduduk setempat masih tetap senang jadi petani. Tidak berubah, mesti dilewati jalan tol," kata dia.

Dengan begitu, produksi lahan produktif masih akan tetap terjaga, dan kondisi lingkungan pun tetap asri.

Untuk menetapkan kawasan strategis sepanjang tol tidak ada perubahan tata guna lahan, perlu adanya Peraturan Pemerintah.

Jika perubahan tata guna lahan tidak disikapi secara serius, ia mengkhawatirkan adanya bencana susulan seperti banjir yang belum lama ini terjadi.

"Musim panas kekeringan, musim hujan kebanjiran," katanya menambahkan.

Hal serupa diungkapkan General Manager PT Jasamarga Cabang Jakarta-Cikampek, Dadang Sumaryana yang menilai, terjadinya genangan air di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 34 dan KM 37 karena adanya perubahan tata guna lahan di sekitar bagian selatan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement