REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jurnalis paling terkenal Mesir, Muhammad Hassanein Heikal meninggal di usia 92 tahun, Rabu (17/2). Heikal adalah jurnalis ternama sekaligus penulis, selebriti dan politisi. Siaran televisi Mesir mengatakan Heikal meninggal karena sakit.
Heikal terkenal karena hubungan dekatnya dengan Presiden Gamal Abdel Nassr pada 1960an. Ia juga merupakan editor surat kabar milik negara, Al-Ahram yang menganut ideologi Arab Sosialis.
Heikal pernah menjabat sebagai menteri informasi dan luar negeri. Pascakematian Nasser pada 1970an, Heikal digelincirkan oleh pengganti Nasser, Anwar al Sadat. Pada 1981, ia dipenjara bersama dengan ratusan pengkritik pemerintah.
Ia dibebaskan oleh Hosni Mubarak setelah pembunuhan Sadat oleh militan di tahun selanjutnya. Heikal diingat selama beberapa dekade sebagai seorang komentator pemerintahan Mesir dan negara Arab lainnya.
Ia juga dikenal sebagai sejarawan di masa bergejolak kepemimpinan Nasser. Menurut Al-Ahram, Heikal sudah sakit selama tiga pekan. Ia menderita gagal ginjal dan paru-paru basah.
Presiden Abdul Fattah al-Sisi menyatakan bela sungkawa dan menyebutnya sebagai ikon jurnalistik. "Heikal telah berpartisipasi secara masif dalam memperkaya dunia intelektual dengan buku, artikel, politik dan pembelajaran sejarahnya," kata ON TV Live Mesir dilansir BBC.