Kamis 18 Feb 2016 16:39 WIB

Begini Pendapat Mantan Perakit Bom JI Soal Lapas Teroris

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Teroris/ilustrasi
Foto: youtube
Teroris/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan terpidana kasus terorisme yang sempat memegang jabatan sebagai Kepala Instruktur Field Engineering Perakitan Bom Jamaah Islamiyah Wakalah Jawa Timur Ali Fauzi mengatakan, kalau terorisme dianggap virus maka obatnya yang diberikan pemerintah belum tepat.

"Sekarang teroris di Indonesia lapasnya dicampur dengan pencuri ayam,  pencuri sepeda motor, pencuri mobil. Seharusnya lapas teroris dengan penjahat biasa itu harus dibedakan," katanya, Kamis, (18/2).

Menurut Ali, lapas teroris seharusnya ada pembinaan. Contohnya di Malaysia, penjara teroris itu beda dengan penjara maling ayam."Teroris itu mindset nya menegakkan daulah. Jadi mereka harus dibina dan dideradikalisasi, makanya penjaranya harus berbeda dengan maling ayam."

Kalau teroris hanya dipenjara dicampur penjahat lainnya di Nusa Kambangan, Porong, LP Cipinang, maka akan ada teroris baru. Menurut dia, mereka malah bisa menyebarkan radikalisasi, padahal mereka butuh dideradikalisasi.

"Saya baca di media alasannya pemerintah tak memberikan lapas tersendiri karena belum ada biaya. Ini menunjukkan pemerintah kurang serius dalam menangani terorisme," kata Ali.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement