Kamis 18 Feb 2016 20:43 WIB

Sidak ke Rumah Sakit, Zumi Zola Dibuat Kesal

Red: Nidia Zuraya
Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi terpilih Zumi Zola Zulkifli (kiri) dan Fachrori Umar (kanan) melakukan salam komando usai menghadiri Rapat Pengumuman Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih periode 2016-2021 di gedung DPRD Jambi, Senin (25/1).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi terpilih Zumi Zola Zulkifli (kiri) dan Fachrori Umar (kanan) melakukan salam komando usai menghadiri Rapat Pengumuman Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih periode 2016-2021 di gedung DPRD Jambi, Senin (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Gubernur Jambi Zumi Zola kesal setelah mendengar bahwa stok obat untuk pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di apotik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi kosong.

"Tadi saya mendapati bahwa di apotik tidak ada obat deman berdarah, padahal Jambi bahkan Indonesia tengah diserang wabah demam berdarah. Ini kan musim hujan, masa obatnya nggak ada," kata Gubernur Zola saat sidak ke rumah sakit plat merah itu di Jambi, Kamis (18/2).

Mendapati temuan itu, Zola menegaskan ke depan dirinya tidak mau lagi mendengar apotik rumah sakit provinsi itu tidak punya obat dan lamban dalam penanganan pasien. "Ke depan saya tidak mau lagi dengar kalau RSUD ini lamban menangani pasien dan apotiknya tidak punya obat. Kalau masih seperti ini, saya akan cari tahu petugasnya dan saya akan tindak," katanya.

Zola juga meminta kepada pihak RSUD Raden Mataher Jambi untuk melakukan evaluasi manajemen, baik dari segi pelayanan maupun dari segi keuangan agar kinerja dan pelayanan rumah sakit bisa ditingkatkan. Selain itu, ruangan rumah sakit menurutnya tidaklah kurang untuk menampung pasien, namun ruangan yang ada tidak layak pakai karena fasilitasnya tidak memadai.

Meskipun Zola tidak mengungkapkan kekecewaannya secara gamblang, namun dengan tegas dia memberi peringatan ke pihak rumah sakit untuk segera memperbaiki temuannya. "Besok saya tak mau dengar lagi keluhan-keluhan masyarakat tentang lambatnya mereka dilayani dan fasilitas tidak memadai. Kalau masih ada, saya tindak langsung," katanya.

Zola juga meninjau pembangunan VIP Room enam lantai RSUD yang sedang berlangsung, namun Zola mengatakan masih banyak keperluan primer yang harus dipenuhi dibanding membangun gedung mewah itu. Apalagi katanya, peralatan medis banyak yang kurang, kemudian ruangan banyak yang tak bisa dipakai karena rusak.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement