Jumat 19 Feb 2016 14:05 WIB

Santoso Sering Menyamar di Perkampungan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Personel Brimob berpatroli memburu teroris di Desa Tangkura, Poso Selatan, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/3).
Foto: Antara
Personel Brimob berpatroli memburu teroris di Desa Tangkura, Poso Selatan, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso hingga kini belum berhasil ditangkap. Aparat kesulitan menangkap kelompok Santoso karena medan yang sulit, yaitu di dalam hutan.

Kakorbrimob Polri, Irjen Murad Ismail mengatakan, Santoso merupakan penduduk asli Poso. Karena itu, dia sesekali melakukan penyamaran dan berada di kampung.

"Jadi saat di kampung, dia kan pakai pakaian sipil. Enggak kayak tentara yang bisa dibedakan," kata Murad di Rupatama Mabes Polri, Jumat (19/2). (Satu Anggota Brimob Meninggal karena Sakit Saat Mengejar Santoso).

Murad menambahkan, beberapa anggota Santoso juga ada yang menetap di perkampungan warga. Mereka bertugas untuk memantau situasi.

Namun, kata Murad, warga juga tidak berani memberitahu polisi terkait keberadaan mereka. Pasalnya, warga mendapatkan ancaman dari kelompok tersebut.

"Jadi warga ini juga terancam, kalau ada yang dekat dengan polisi dibunuh juga," kata Murad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement