REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti, Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede mengakui sosok istri Santoso yang merupakan jaringan teroris Santoso berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, pihaknya tengah membantu kepolisian mendalami sosok istri teroris tersebut dan mengetahui lebih dalam.
“Kami membantu kepolisian memberikan informasi seputar itu. Memang betul (istri Santoso) orang Bima. Kita masih mendalami perempuan itu keturunan siapa,” katanya kepada wartawan di Kota Mataram, Jumat (8/1).
Menurutnya, sosok istri Santoso tidak memiliki pengaruh di wilayah Bima. Namun, pengaruh itu ada di lingkup jaringan teroris. Dirinya menegaskan, TNI hanya membantu mendapatkan informasi dan sepenuhnya kepolisian yang tengah mendalami. “Perintah Kapolri untuk menelusuri siapa istri Santoso dari Bima itu terus dilakukan,” katanya.
Sebelumnya, tiga orang perempuan janda berasal dari Bima, NTB bergabung dengan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso. Ketiga perempuan itu merupakan istri Santoso, Basri dan Ali Kalora.
Polda Sulteng mengungkapkan, ketiga perempuan tersebut memiliki julukan Umi Fadel, Umi Mujahid, dan Umi Delima.