REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Terorisme Taufik Andrie mengatakan, seruan kelompok Santoso untuk melakukan aksi teror ke Polda Metro Jaya dan Istana Negara dengan memasang bendera hitam atau bendera ISIS sepertinya sulit terwujud.
"Kebanyakan pendukung kelompok Santoso terkonsentrasi di Poso, di Jawa sepertinya hampir tidak ada. Selain itu, kaum ekstremis juga lebih tertarik bertempur di Suriah daripada di Indonesia," katanya, Selasa, (24/11).
Menurut dia, kaum ekstremis lebih suka berperang di Suriah daripada di Indonesia karena di Suriah itu garis pemihakannya jelas.
Meskipun demikian, ujar Andrie, ancaman kelompok Santoso yang telah berbaiat kepada ISIS tak boleh diremehkan. "Mereka di sana melawan Barat dan Syiah. Garis pertempurannya dan medan perangnya sudah jelas," katanya.