Jumat 19 Feb 2016 17:10 WIB

Ahok: Tidak Ada Rusun di Kalijodo

Warga Kalijodo melakukan aksi di depan kantor DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga Kalijodo melakukan aksi di depan kantor DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan tidak akan membangun rumah susun (rusun) di kawasan Kalijodo karena merupakan lahan hijau dan aset negara.

"Kami sudah siapkan rusun-rusun untuk relokasi warga Kalijodo. Tapi tidak mungkin membangun rusun di Kalijodo karena itu kawasan jalur hijau," kata Gubenrur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (19/2).

Menurut dia, beberapa rusun yang nantinya dapat dijadikan sebagai tempat relokasi warga Kalijodo, antara lain Rusun Marunda di Jakarta Utara dan Rusun Pulogebang di Jakarta Timur.

"Nantinya, warga Kalijodo dapat direlokasi ke Rusun Marunda dan Rusun Pulogebang. Selain itu, masih ada rusun-rusun lain yang juga bisa dijadikan tempat relokasi warga Kalijodo, tapi bukan di Kalijodo juga," ujar Basuki.

Meskipun demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan warga Kalijodo yang diizinkan untuk direlokasi ke rusun hanya warga yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.

"Rusun-rusun hanya kami prioritaskan bagi warga ber-KTP DKI Jakarta. Sedangkan bagi warga yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta akan dipulangkan kembali ke kampung halamannya masing-masing," tutur Basuki.

Lebih lanjut, di mengungkapkan warga Kalijodo dengan KTP DKI Jakarta yang direlokasi ke rusun juga nantinya akan diberikan beberapa fasilitas, yakni Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk anak-anaknya.

"Kami tidak memberikan kompensasi apa-apa. Yang kami berikan hanya KJS dan KJP untuk anak-anak di Kalijodo yang masih sekolah. Yang pasti, kami tidak bangun rusun di Kalijodo," kata Basuki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement